Semarang, 04/11/2014; Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah kedatangan perwakilan dari Pertamina dan Bank BRI, keduanya diterima di Ruangan Kerapu. Maksud dari pertemuan perwakilan ini dengan pengambil kebijakan di Dinas Kelautan dan Perikanan adalah untuk mendiskusikan mengenai mekanisme penyaluran subsidi BBM kepada nelayan dan kartu BBM untuk nelayan. Dari pihak pengambil kebijakan di Dinas Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Ir. Lalu Muhamad Syafriadi, MM selaku kepala Dinas membuka data mengenai jumlah kapal ikan dengan masing-masing ukuran bobotnya ( GT ) dan juga jumlah konsumsi BBM kapal tersebut dari aplikasi Simina. Kemudian memberikan penjelasan mengenai potensi kendala yang akan terjadi dan juga rencana aksi untuk menanggulangi kendala yang akan terjadi pada program kegiatan ini. Beberapa tantangan penerapan pengembangan kartu BBM nelayan sistem non tunai adalah :
- Butuh sinkronisasi data base perbankan dengan data base kapal ikan kartu BBM nelayan;
- Kepastian dan ketersediaan BBM subsidi di lembaga penyalur untuk nelayan di pelabuhan perikanan dalam volume dan waktu yang tepat;
- Belum adanya pembagian kuota BBM subsidi per sektor dalam Provinsi.
Pihak perwakilan Pertamina dalam hal ini Deni Djukardi menyatakan bahwa dalam kebijakannya SPBU Pertamina pada prinsipnya dapat melayani pembelian BBM subsidi untuk petambak/pembudidaya ikan dengan syarat ada surat rekomendasi dari SKPD yang membidangi perikanan meskipun menggunakan jerigen.Kartu debet dapat disinkronisasi dengan ketersediaan uang di bank, kuota pembelian BBM yang dikelola dan disiapkan oleh DKP Provinsi Jawa Tengah.
Sedangkan pihak perwakilan dari Bank BRI dalam hal ini Dewi Kurniasari memberikan wacana mengenai Pengembangan Kartu BBM nelayan melalui penerapan pembayaran non tunai dengan kerjasama bank, dimana nelayan pengguna mempunyai saldo di rekening bank, BRI siap melayani kemudahan pelayanan perbankan untuk nelayan dengan e-buz di pelabuhan perikanan atau sentra nelayan dan Perlu adanya pembahasan lebih detail secara teknis penggabungan sistem IT Kartu BBM nelayan Jawa Tengah dengan data base perbankan BRI.
Tujuan dari Kartu BBM maupun Kartu Debit wacana dari Bank BRI bisa dikatakan sama yaitu dapat digunakan untuk melakukan pengendalian penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan. Dalam diskusi muncul sebuah ide untuk melakukan integrasi dari kedua kartu tersebut. Dimana kartu BBM menerapkan besaran alokasi BBM dalam satuan solar sedangkan kartu debit menitik beratkan pada konversi jumlah BBM ke dalam bentuk Rupiah.
© 2014